Sabtu, 20 Februari 2010

Terkadang 'Berat Sebelah' Itu Menjadi Pilihan

Ada yang mengatakan, ketika manusia diciptakan dengan satu mulut, dua mata dan dua telinga, tandanya seharusnya lebih banyak dan mendengar dan melihat daripada berbicara.

Dalam berdiskusi, apapun bentuknya, terkadang sikap dan karakter membawakan pendapat berhubungan erat dengan kepribadian seseorang, sementara kepribadian seseorang tersebut dipengaruhi dengan caranya beragama, atau caranya memandang Tuhan.

Jika ditanyakan apakah hidup untuk beragama atau beragama untuk hidup, ya jelas saja, dengan segala kekurangan kapasitas berbahasa, tiap manusia memang akan memainkan peran yang berbeda. Maskulinitas dan sisi feminim lebih sering hadir secara proporsional (dibaca berat sebelah) yang terpengaruhi tradisi geografis. Yang muda patuh pada yang berusia lebih, wanita menghamba pada pria, ataupun sebaliknya, sehingga dominasi terkadang dianggap benar, bahkan menggunakan dalih "ATAS NAMA TUHAN". Hebatnya sebagian mereka ada yang beranggapan menjadi dominan adalah harus, sebagian lainnya menjadi resesif adalah keharusan juga, sehingga sekalipun adanya ketimpangan peranan sosial itu hal yang wajar, atau bahkan benar secara aturan.

Dalam berdiskusi memang diharapkan adanya posisi setara dari setiap anggotanya, namun hal ini hanya pada hak dalam berpendapat. Di luar itu, maka setiap anggota diskusi jangan melupakan kesantunan dalam menyampaikan pendapat. Dalah hal inilah terkadang posisi proporsional atau selagi lagi ditekankan berat sebelah dari anggota diskusi menjadi wajar karena faktor seperti gender, usia, dan bahkan strata sosial.

Maskulin-feminim atau jalaliyah-jamaliyah haruskah sama rata, atau berat sebelah, entahlah. Ketika Allah menyatakan, "RahmatKu mengalahkan keMurkaan-Ku", apakah itu diartikan sama rata atau berat sebelah. Makna pastinya hanya Allah yang tahu. Tapi setidaknya kita tidak bisa memaksakan kesamarataan antara dominan-resesif, maskulin-feminim, ataupu jalaliyah-jamaliyah.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mmmh...

Anonim mengatakan...

Mmmhh..ohh..