Jumat, 01 Agustus 2008

JENIS-JENIS KEBAIKAN

oleh at tighaliy

Dalam al Quran terdapat beberapa kata yang diduga sinonim. Yaitu kata-kata yang berbeda namun memiliki arti yang identik atau sama. Kata yang diduga sinonim ini antara lain kata-kata yang berarti baik, yaitu : ma’ruf, khoir, hasan, dan birr. Ketiga arti ini memiliki arti yang sama yaitu baik/kebaikan jika dilakukan penterjemahan al Quran ke dalam bahasa Indonesia.

Kata ma’ruf berasal dari arif yang berarti diketahui/dikenal, hal ini menunjukkan (menurut saya) kebaikan yang ma’ruf adalah kebaikan-kebaikan yang telah diketahui/dikenal secara umum, atau kebaikan yang pelakunya sendiri telah mengetahui bahwa hal itu adalah kebaikan.

misalnya dapat ditemui dalam surat Ali Imron 110


Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Jika saya boleh menafsirkan, kebaikan-kebaikan apa yang harus diseru dalam amal ma’ruf nahyi munkar ini, yaitu kebaikan-kebaikan yang telah diketahui oleh orang-orang atau pelaku kebaikan itu sendiri. Untuk itu bagi siapapun yang memposisikan dirinya sebagai juru dakwah, bijaksanalah dalam memberikan dan menyeru ajakan-ajakan kebaikan. Setiap orang berbeda kapasitasnya, oleh karena itu kebaikan yang diserukan alangkah lebih baiknya jika disesuaikan dengan orangnya.

Jika seorang preman pasar mengetahui kebaikan itu sekedar tidak memukul ketika meminta uang dengan paksa, maka seru lah ia ketika meminta uang jangan disertai pemukulan. Jika kebaikan-kebaikan ini telah dibiasakan, akan ada peluang, preman pasar ini mengetahui jenis-jenis kebaikan yang lain, misal bertutur kata lemah lembut, sekalipun dalam hal meminta uang, karena siapa tahu, atau kita tak pernah mencari tahu, bahwa dalam benaknya preman pasar itu suatu pekerjaan.

Kebaikan selanjutnya berasal dari kata khoir, asal kata khoir dekat dengan khiyar, yang berarti pilihan. Oleh karena itu khoir, merupakan kebaikan-kebaikan yang dalam pelaksanaanya hasil dari memilih. Kata khoir dapat dijumpai dalam al Quran misalnya surat ali Imron ayat 104.


Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Ketika preman pasar tersebut telah dibiasakan dengan kebaikan-kebaikan yang diketahuinya atau dikenalnya, maka ia kini berada dalam pengetahuan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk berbuat baik atau sebaliknya. Jika ia senantiasa diseru secara berkesinambungan, maka ia tetap akan berada dalam kebiasaannya. Sebuah kebaikan kini dibebaskan pilihannya kepada sang preman apakah akan meminta uang dengan tutur kata yang lemah lembut atau sama sekali tidak meminta uang. Selanjutnya sangat mungkin ia memilih untuk tidak lagi meminta uang karena kasih sayangnya yang merupakan hasil dari pembiasaan bertutur kata lemah lembut ketika meminta uang.

Kebaikan lain yang ada dalam al Quran menggunakan kata hasan. Hasan ini dekat dengan maslahat, yaitu kebaikan yang memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya tapi sekelilingnya. Kata hasan bisa ditemukan misalnya pada surat Al Baqoroh 195


Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”

Jika preman pasar tadi telah menghentikan aksi meminta uangnya, maka jika ia akan berbuat baik, maka tak sekedar menghentikan meminta uang sekalipun dengan tutur kata yang lemah lembut. Sang preman kini berusaha lebih legal, misal ia memberikan keamanan dari pencurian, pencopetan, penjambretan dan segala jenis tindak kriminal di pasar. Menjadi legal ketika jasa pengamanan ini merupakan hasil kerjasama dan kesepakatan telah ditulis hitam di atas putih, baik tugas dan kewajiban preman pasar maupun haknya, yaitu gaji. Singkat kata preman pasar kini menjadi satuan kemanan pasar.

Kebaikan lain yang ada dalam al quran adalah birrun. Birrun ini merupakan kebaikan dimana pelaku kebaikan tak lagi mencari keuntungan bagi dirinya ketika ia berlaku baik. Kata birrun dapat ditemukan misalnya pada surat ali Imron ayat 92.

Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Jika preman pasar telah teguh komitmen dengan pekerjan barunya, satuan kemanan pasar. Maka ia tak lagi memikirkan keuntungan bagi pribadinya. Gaji bulanan ia pandang penting tapi bukan yang utama. Ia kini berani ketika harus membela wanita tua pengunjung pasar ketika di todong oleh preman pasar temannya, sekalipun ia harus menjadi pengganti ketika sebuah pisau lipat menancap ke jantungnya. Memang benar tak ada keuntungan bagi sang preman pasar (yang kini menjadi satuan keamanan pasar) ketika ia memilih melindungi wanita tua dari ancaman kematian, bahkan kematianlah yang kemudian menimpa dirinya. Tapi bagi dirinya mempertahankan hak hidup orang lain adalah kebaikan meski harus kehilangan kehidupannya.



Wallahu ‘alam bishsowab

Tidak ada komentar: